Senin, 30 Juli 2012

Dibacok, Cerulit Nempel Dikepala


SUKABUMI--Adi Sucipto (16) harus menahan sakit setelah sebilah arif menancap di kepalanya. Siswa kelas 2  SMK Lodaya Sukabumi ini menjadi korban tawuran antar sekolah kejuruaan di  Parungkuda. Tak hanya itu saja, penderitaan warga Cipamulaan Desa Pondokaso Landeuh Kecamatan Parungkuda ini semakin lama, karena dokter di Klinik PMC Parungkuda dan RSUD Sekarwangi tak bisa melepaskan arit di kepalanya itu. Adi pun harus dibawa ke RSUD Syamsudin Kota Sukabumi. Di rumah sakit ini, arit yang menancap di kepala  Adi akhirnya bisa lepas. Meski begitu, hingga tadi malam harus menjalani perawatan intensif di RS milik Pemkot Sukabumi ini. 
Korban tawuran pelajar ini juga melukai Ari (18), siswa  kelas 3 SMK Lodaya.  Warga Kampung Gobang Desa Cibunarjaya Kecamatan Ciambar ini mengalami luka sayatan di bagian jari tangan kanan. Paling parah luka sobek di kening, alhasil Ari mendapatkan 14 jahitan pada bagian tubuhnya.
Dari data yang dihimpun, tawuran ini terjadi di Kampung Gobang Desa Cibunarjaya Kecamatan Ciambar pada pukul 12.30 WIB, atau tepatnya jam pulang sekolah. Saat itu, Adi dan rekan satu sekolahnya hendak pulang ke rumahnya masing-masing. Di tengah perjalanan, Ari mengundang rombonganya termasuk Adi mampir ke rumahnya. " Celakanya kawasan tersebut merupakan basis SMK lain yang kebetulan saat itu sejumlah pelajarnya sedang kongkow," ujar Alfian (23) warga sekitar.
Singkatnya, bentrok antar pelajar ini pun tidak terelakan. Jumlah tidak imbang, membuat rombongan siswa SMK Lodaya ini kocar-kacir. Sialnya Ari dan Adi tak bisa melarikan diri sehingga mendapat serangan membabi buta dari siswa SMK lain asal Parungkuda. "Tanpa ada yang melihat jelas Adi sudah terkapar dengan parang menancak di bagian kepalanya, dan Ari terluka parah," jelasnya.
Warga yang berada di lokasi menangkap beberapa siswa yang kedapatan membawa senjata tajam. Tapi upaya warga ini mendapat halangan, karena  sejumlah siswa dari SMK itu malah  berbalik menyerang warga dan meminta melepaskan siswa yang tertangkap agar dilepaskan lagi.
Kapolsek Nagrak AKP Ujang Rohimin mengaku geram dengan dengan ulah para pelajar SMK ini. Ia pun memburu pelaku pembacokkan yang diduga dari siswa  SMK Dwi Darma. Seorang siswa yang terlibat tawuran menjadi saksi dan seorang warga untuk memburu siswa tersebut. "Kami melakukan pengembangan dan menjadi sasaran utama adalah  pelakunya yang berstatus pelajar SMK," ujarnya. 
Terpisah Guru Kesiswaan SMK Lodaya, Kurniawan mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak SMK Dwi Darma untuk menindak lanjuti kasus tersebut. "Kebetulah kesiswaan di SMK Dwi Darma saya kenal. Kitapun sudah melakukan komunikasi untuk menindak lanjuti kasus ini," ujarnya. (nur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar