Kamis, 26 Juli 2012

Dikasih Anggaran, Malah Nyisa!

CIKOLE - Dana pengembangan produk unggulan senilai Rp2 miliar dari Pemprov Jawa Barat yang cair tahun lalu ternyata tidak dimaksimalkan penggunaannya di Kota Sukabumi. Alih-alih menciptakan produk unggulan yang punya nilai jual tinggi, dana tersebut 'hanya' digunakan untuk sosialisasi dan pelatihan. Tak ayal dari jumlah tersebut hanya sekitar Rp600 juta lebih yang terpakai.
 Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad yang dikonfirmasi membenarkan dana tersebut banyak tersisa. Dia berdalih hal ini disebabkan masalah waktu pencairan dana yang mepet. "Ini diakibatkan rentan waktunya yang tidak cukup. Masalahnya, bantuan tersebut turunnya pada APBD Perubahan," ujar Dudi, kemarin.
 Dari anggaran terebut diketahui, masih tersisa nilai anggaran yang besar yakni mencapai Rp1,38 miliar. Menurut Dudi sisa anggaran tersebut akan kembali digunakan tahun ini. Ia menampik kalau adanya sisa anggaran tersebut memperlihatkan tidak adanya keseriusan dari pihak Pemkot Sukabumi dalam mengembangkan produk unggulan yang bisa dijadikan ciri khas Kota Sukabumi.
 Apalagi, potensi tersebut sudah cukup banyak dengan bermunculannya produk-produk hasil pengrajin usaha lokal. Seperti halnya kue mochi, kripik setan dan lainnya. "Kita sudah melakukan semaksimal mungkin. Seperti halnya melakukan pelatihan-pelatihan, pemasaran produk baik itu di even-even tertentu ataupun dipasarkan di website Diskoperindag dan juga pemberian dana bantuan untuk pengembangan. Namun kembali, untuk tersisanya anggaran itu diakibatkan rentan waktu yang ada tidak cukup. Sehingga, anggaran tersebut tersisa," tegasnya.
 Sementara itu, informasi dari pihak pengusaha, salah satunya mochi di kawasan Bayangkara mengatakan, pihaknya memang sudah mendapatkan pelatihan dan promosi dari pihak Diskoperindag. Namun tidak tahu kalau ada dana untuk pengembangan produk. Sehingga sampai sekarang belum pernah mendapatkannya. "Tidak tahu kalau ada dana seperti itu. Sampai saat ini saya belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemkot Sukabumi. Kalau pelatihan memang saya suka datang," ujar Sri Sulastri, salah satu pengusahan Mochi Kaswari di Jalan Bayangkara Kota Sukabumi, kemarin.
 Padahal menurutnya, pihaknya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah. Sehingga bisa melakukan pengembangan usahanya tersebut. Dirinya mengatakan, selama ini hanya mengandalkan modal sendiri. "Saya ini merintis dari awal dengan modal sendiri. Kalaupun memang ada anggaran bantuan, kita sangat membutuhkannya," pungkasnya.(nur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar